knowing me

ternyata jauh lebih sulit mengenali diri sendiri ketimbang mengenali orang. kita bisa dengan mudah mengklasifikasikan orang2 di sekitar kita dalam beberapa waktu. tapi usai menjalani hidup 22 tahun ini-dengan penuh berkah dan rahmat dari Allah SWT- ada beberapa hal dalam diriku yg sama sekali ndak kumengerti. aku bahkan ndak tahu apa yang aku mau. ouwhh..

mari kita persempit universe of discuss yakni masalah cinta. entah dapet bakat darimana, pitri termasuk orang yg lumayan sering dimintai saran perihal dunia percintaan. maybe at that term, i'm not only sympathizes, but empathize.

dan kini.. akan permasalahn cinta ku sendiri, aku masih ndak bisa memutuskan apa yang aku inginkan. it shoul be a simple question and easy one: what i want?

cinta itu buta? iya! cinta itu identik dengan kebodohan? sure! bahkan sampai pada kondisi aku hanya bisa menatap fotonya dengan berurai air mata, aku masih mencintainya, aku masih inginkan dia mencintaiku juga, dan aku masih sangat merindukan masa2 itu. pitri bodoh!!

satu saran dr sobat dekatt yg kuterima kemaren adalah, aku harus melepaskannya. pitriku (ku refers to sobat dekett) ndak boleh diperlakukan seperti ini. dia tak inginkan kamu lagi! time to make up your mind!

..... tapi sungguh bro, tidak mudah menutup buku kisah cinta ini dan menghilangkan segala kenangan dan angan yg ada padanya. aku juga miliki hati yang rapuh

teringat satu quote, sore kelabu 2 tahun lalu, diucapkan seorang sobat yg mendampingiku saat menangis di atap gedung perpustakaan ITS, itu hanya akan menjadi sebuah perubahan kebiasaan. dari biasanya dia menjadi tidak ada dia, dari biasanya dia menjadi labuhan hati, sekarang tidak bisa merapat ke dia lagi, hanya dia dan sekarang tidak dia. sebuah hanya yang sangat berat.. *sigh*