Jumat, November 30, 2007

sabaran.saya.bukan

Pengalaman ditanya "introduce yourself" dalam sebuah wawancara kerja membuat saya akhir2 ini merenung. dan mencari apa sebenarnya kata yang tepat untuk mendefinisikan siapa saya, siapa hurriyatul fitriyah.

saya termasuk penikmat karya seni, media apapun. entah lukisan, lirik dan musik, hasil jepretan kamera, buku, puisi, film..apalagi ya?? hampir semua lah. menjadi penikmat pun membuat saya terinspirasi kenapa tidak membuat karya seni sendiri?

Sejak kecil sebenarnya saya kental bergelut dengan membuat karya seni. yah kecil2an.. buat komik, lukisan, menggambar dengan krayon, kaligrafi, puisi, cerpen, dan dunia jepret-menjepret kamera.

tapi entah kenapa karya2 itu tak pernah bisa selesai dengan baik. finishing touch nya lebih terkesan asal2an. saya pun heran karena ide di awal pastilah sangat perfek, menurut saya, dan menggebu-gebu di awal. hmm..ini nanti begini, begitu, diginikan, dan digitukan. begitu rapi dan indah di awal. tapi lama-kelamaan saya menjadi jenuh. tidak sabaran. dan hilanglah kemauan keras untuk membuatnya tetap indah, sampai akhir hayat (karya tersebut).

pernah sewaktu SD saya diberi tugas bu guru untuk membuat sulaman pada sehelai kain. setiap siswa mendapat selembar kain berukuran sekitar 20cmx20cm untuk dihias dengan motif sesuka hati. pulang ke rumah saya pun membuka buku gambar2 sulaman indah milik mbak. oke.. gambar bunga ini cantik. setelah meminta ijin pada mbak untuk memakai suplai benang sulamnya, saya pun berkonsentrasi. jarum, benang, gunting, dan alas penyangga kain, saya lupa apa namana, bentuknya bulat.

benang dimasukkan ke jarum, dan saya siap memberi tusukan pertama. warna merah kelopak bunga, hijau daun, dan coklat pada rantingnya. satu jam..dua jam..saya masih bertahan dengan pola yang indah dan teratur. dan selanjutnya saya mulai menghela napas. mengeluh. dan meletakkan kain yang baru 70 persen disulam di pangkuan saya. memandangnya dengan tatapan layu. capeeek. dan bukannya berisitirahat sejenak dan menyelesaikannya dengan semangat baru keesokan hari, saya justru menyulam lagi dengan jahanam nya ke kain ungu kecil tersebut. yang saya inginkan adalah, kerjaan ini cepet selesai dan saya tidak perlu mengerjakannya lagi esok hari. dan begitulah.. 30 persen sisanya saya sulam dengan setengah hati, dan setengah sabar. hasilnya pun, ala kadarnya.

ketertarikan saya di bidang seni lain adalah memainkan alat musik. pernah saya begitu semangat mendaftar kegiatan drum band di SMA. sepertinya asyik bermain dalam sebuah "simfoni", menjadi bagian dari konfigurasi suara bermacam-macam untuk menjadi kesatuan yang sangat indah. dan setelah beberapa latihan, berakhir dengan pernyataan, "pak saya keluar ya". dan itu karena saya capek meniup terompetnya dengan sekuat tenaga dan segenap air liur yang saya miliki dan berakhir, tak ada suara! haittsss.. padahal klo liat kenny G kok gampang2 aja ya niupnya :D

alat musik lain yang pernah ingin bisa saya mainkan adalah gitar. it sounds so beautiful. mempunyai kekasih yang (mantan) vokalis band dan bisa main gitar pun saya manfaatkan sebagai guru privat. jari-jarinya mulai mengajarkan saya, ini loh kunci G, E, haduh saya lupa apa lagi, yang jelas ga ada kunci inggris :p adegan beberapa menit itu pun berlangsung sangat romantis. ia menuntun jari-jari saya untuk menekan konfigurasi senar2nya, hik hik hik. dan saya pun siap menggenjreng senarnya. jreng jreng jreeeeengg... ia pun terdiam.. jreng jreng jreng.. ia pun menghentikan genjrengan saya yang bergerak dengan binalnya, saya pun meringis. adegan guru dan murid yang belajar gitar dengan semangat tinggi tidak lah bertahan lama. beberapa menit yang terlihat justru kami yang asyik berfoto2. dan saya dengan gaya sok-bisa-main-gitar, dengan bangga di foto berkali-kali. oke, kesimpulan pun diambil dan sepertinya saya hanya berbakat untuk foto dengan gitar, bukan memainkannya. gitar pun saya serahkan padanya, tangan saya capek dan saya ndak ngerti bagiaman jari2 saya bisa pas menekan senar yang tepat. susah. jadi males. dan biarkan yayang saja yang memainkannya untukku, menyanyikan sebait lagu cinta.

kita berlanjut dengan ide belajar fotografi. awal kuliah saya tertarik dengan kamera pin-hole yang dipamerkan dalam gelar UKM ITS. mulailah saya bergabung dengan UK fotografi. beberapa kali hunting menggunakan kamera analog. cool. keren. saya menyukainya. sepertinya saya bisa ahli dalam hal ini, begitu pikir saya saat itu. karena alasan kondisi UKM yang lebih bersifat organisasi ketimbang klub pecinta fotografi, saya pun resign. beberapa tahun kemudian saya tidak pernah memegang kamera, untuk hunting maksudnya. singkat kata, singkat cerita, saya mulai kenal dengan ayos dan hanif, duo As-Salam pecinta fotografi, sebagai rookie di ITS Online. saya pun membeli kamera digital poket yang sesuai dengan kantong saya saat itu. melihat karya mereka yang bagus2 dan indah, dan juga karya mas galih , saya terinspirasi untuk belajar lagi. jepret disini, jepret disana. oke lumayan. jepret disitu, jepret di sono. dan tetep di level lumayan. saya bingung kenapa hasilnya pas-pasan. dan saya mulai tidak sabar. dan saya kini jarang membawa kamera di tas saya. dan sekarang LCD nya pecah. dan itu sudah.

saya sadari saya memang goal-oriented, bukan process. dan dalam beberapa hal itu adalah tidak bagus. saya kurang bisa menikmati proses. meskipun saya pikir, kecepatan analisa dan koordinasi saya tidaklah buruk. saya harus belajar sabar, harus. dan membuat "master-piece" yang indah sampai finishing touch-nya.

well.. sepertinya untuk sementara, definisi saya adalah, "i'm not good at art, sir!"

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Ini model-model intuitif kayaknya. Semangat di awal dan melempem di finishing. Suka deadliner juga ya? Kalau iya, selamat menjadi kelompok yang agak langka di dunia (INFP) :-p

fitri mengatakan...

thanx you mas mikail dah walking2 di blog saya. lebih tepatnya dr tes yang saya lakukan di www.tickle.com, ISFJ (Introverted, Sensing, Feeling, Judging). malah lebih bersifat Sensing daripada intuitive. ternyata pernah tes di tickle juga ya, mas? iya.. rasanya saya lebih cenderung sebagai koordinator, bukan eksekutor :D

Sukma mengatakan...

Iya, aneh juga UKM itu, ...

Beruntung kamu bisa keluar cepet, but is was much harder to me. wakakakak...