Kamis, November 06, 2008

Minority Strike!

yup, kemenangan Barack Obama dalam Pilpres AS memang sensasional. seluruh jagat rasanya turut bersorak gembira mengelu2kan namanya. bahkan dari negara kurang populer seperti Kenya -asal bapaknya Mr. president -elect- ini- dan juga Indonesia -yang kebagian 4 tahun masa ingusannya Barack-.

tidak saja mengusung kriteria seorang pemimpin, pria berumur 47 tahun ini lebih merupakan simbol dan pembawa pesan, bahwa dunia akan berubah, ke arah yang lebih baik. senyuman khasnya selalu memberikan kesan optimisme. everyone will agree with me that fisically, his face is more convincing and trustable than McCain :p and ofcourse.. he's energetic and handsome. hehe.. like when many people in Indonesia choose President Susilo Bambang Yudhoyono. ini soal kharisma, kawan! ;)


Barack mewakili kaum yang pernah menderita, kaum yang berjuang, dan tentunya in the end.. kaum yang berhasil. aaaah.... sepertinya dunia mempunyai harapan baru, bahwa yang tidak mungkin pun bisa menjadi mungkin. even beyoooooooooond our wildest imagination :)

saya selalu percaya, bahwa kaum yang tertindas, kaum minoritas, kaum yang kurang populer, suatu saat akan berontak dan tidak mungkin akan dapat mengambil alih. yup! nduk pit memang ndak tahu detail seperti apa penderitaan kaum african-american ini. sejarah dan perkembangannya dari tahun ke tahun. saya hanya mengamatinya melalui film.

seperti yang baru saja saya tonton kemaren, "The Great Debaters" yang berkisah tentang kerasnya hidup sebagai orang kulit hitam di tahun 1935. tentang sekelompok mahasiswa yang berjuang lewat ajang debat. salah satu adegan dalam film itu memperlihatkan bagaimana keluarga Farmer harus merendahkan diri, menundukkan muka, dan berusaha keras untuk menghindari masalah saat berhadapan dengan keluarga kulit putih yang babinya ditabrak oleh mobil mereka. juga bagaimana diperlihatkan bahwa warga kulit putih menyalib, menggantung, dan membakar seorang kulit hitam di depan mata mereka. at that time, the tension seems at the highest level. dunno. denzel washington selaku sutradara dan pemeran utama memang suka mengangkat kisah2 perjuangan kaum kulit hitam dalam film2nya.

atau melalui film yang lebih ringan milik john travolta "Hair Spray", begitu jg "remember the titans", "freedom writers", dan buuuuuuuuanyak film lagi yang bercerita tentang diskriminasi terhadap skinny people ini. dari film2 itulah, nduk pit mengambil kesimpulan dan prediksi bahwa someday, somehow, this people will strike back!! i did! trully! i predicted few years ago, that black people will run america.

roda terus berputar bung. tak selamanya kaum minoritas akan selalu di bawah. pun juga sebaliknya, tak selamanya yang di atas akan selalu di atas. mereka tertindas, dan mereka berjuang untuk tidak tertindas lagi! the fight back. yang tertindas akan gerah, akan geram, dan melawan. mereka berada di zona tidak nyaman, untuk itu mereka harus menjadi kuat, dan tidak kenal lelah berjuang. and in the end.. it just about time and chance from God that they will finally make it. hehe.. mungkin kini saat mereka merasa terintimidasi, ditangkap polisi dengan semena-mena misal, mereka akan berkata dengan lantang "hey, don't mess-up with me! i'm black, so do Mr. President!!" :D

... janganlah menghina suatu kaum, karena bisa jadi ia lebih baik dari kaummu...

Barack yang namanya berasal dari bahasa arab berarti berkah ini, telah men-generate sebuah gelombang kebahagiaan yang menyapu dengan lembut dari ujung ke ujung dunia. that the world will change into a better world. though in the end he could be the-same-old-brand-new-jerk-in-the-block, he still brings the spirit language to all the human kind on earth, the spirit of CHANGE!

Good Luck, Sir... Good Luck Mr. President!



3 komentar:

Fathulloh mengatakan...

yup...yup, but we must read more deep, yah membaca obama saat ini ialah membaca "Meriang-nya" Paman Sam saat ini, karna beberapa gejala menghinggapi Amerika saat ini: (1) krisis ekonomi yang parah; (2) masalah perang melawan terorisme yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan menang; dan (3) masalah imigrasi yang tak pernah bisa diselesaikan dengan tuntas.
dan pasca Wallstreet jatuh rejim Bush mengucurkan dana talangan sebesar US$700B, YANG di nilai banyak kalangan tidak adil,NAMUN MENGAPA TIBA2 OBAMA dan McCain satu suara mendukung spekulasi tersebut.kedua-dua capres ini sesungguhnya sama-sama merupakan murid Milton Friedman, sama-sama pendukung neoliberal. Obama, walaupun retorikanya mengesankan ia seorang sosialis, ingin menjadikan negara sebagai superbodi tapi, secara substansial adalah pendukung ekonomi pasar. Seperti yang dikatakannya sendiri, “Look, I am a pro-growth, free-market guy. I love the market.” NAh lhoo

Keduanya juga dikelilingi oleh para penasehat ekonomi dengan reputasi sebagai pendukung neoliberal terpuji. Penasehat ekonomi McCain, senator Phil Gramm, adalah orang yang bertanggung-jawab dalam krisis keuangan saat ini, sementara itu, penasehat ekonomi Obama adalah Robert Rubin, mantan menteri keuangan jaman Bill Clinton. Rubin adalah aktor utama di balik serangkaian kebijakan deregulasi ekonomi jaman Clinton, yang menyebabkan terjadi eskalasi besar-besaran aset finansial dekade 1990an. Mantan CEO Goldman Sach dan kemudian presiden Citigroup (hasil merger antara Citibank dan perusahaan asuransi Travelers Group), tulis Lila Rjiva, adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam memblok regulasi yang membatasi perdagangan derivatif dan proyek konsolidasi perbankan, yang akhirnya memicu krisis saat ini. Rubin jugalah yang mempengaruhi Clinton agar menandatangani Gramm-Leach-Bliley Act, yang merupakan undang-undang favoritnya Wall Street.baik Obama dan McCain, secara keuangan sangat bergantung pada lapisan Wall Street, dalam membiayai aktivitas kampanye mereka. Gembar-gembor selama ini bahwa dana kampanye Obama, mayoritas datang dari pendukungnya yang menyumbang berapa saja (saya menyumbang US$3, karena volunternya cantik sekali), tidak sepenuhnya benar.

20 penyumbang dana terbesar utama Obama antara lain, Goldman Sachs (#1 at $692,000), Citigroup (#3 at $449,000), JP Morgan Chase (#4 at $405,000), Lehman Bros. (#10 at $371,000), dan Morgan Stanley (#16 at $319,000). Perlu diketahui Goldman Sachs menyumbang tiga kali terhadap Obama ketimbang terhadap McCain dan Citigroup menyumbang dua kali lebih besar kepada Obama ketimbang yang diberikannya kepada McCain. Sementara bank investasi Morgan Stanley, memberikan dana $20,000 lebih besar kepada Obama ketimbang yang diterima oleh McCain dari penyumbang terbesarnya, bank investasi dan perusahaan broker Merrill Lynch
(Mas Husain)

YUP segala hal yang mba Pitri tulis merupakan titik balik dari piranti2 yang mampu diolah dan dibentuk untuk pola2 pencitraan politik Obama, layaknya sebuah "Brand", bagaimana sebuah posisioning yang cantik, packaging yang cool dan persuasi yang cerdas disatukan (he he he mentang2 adak Iklan) hingga proses Branding mampu menembus hingga sisi kognitif konsumen (kaya pond's yang begitu sakti membuat para remaja bakal ga pede keluar kalo pond's mereka ABIS...he he cogitif imperialsm)....

yah seperti itu kiranya....
Salam Budaya,
Fath
Jogja

Fathulloh mengatakan...

Dulu waktu dapet kuliah Iklan Politik , keren mbaa... !!GILA wuuh bagaimana men-design "Orang", Bayangin ORANG, segala hal yang ada pada dia dapat dieksplorasi untuk modal bangunan pencitraan...
Gila, dan tak ubah Kaya 'ROBOT', wujudihi ka admiyi adanya seperti tak ada... ahh ngeri ah...
mba... POTO2 ne keren2,(he he sampe RINA Obsesif banget pengen Nyusul...)
udah ah
ngantuk tidur dulu mba

Anonim mengatakan...

ealah, obama meneh. everybody talk about obama, changes, and hopes. waleh.